CINEMATOGRAPHY

Ilham Andhika
6 min readMay 28, 2021

--

Pengertian Cinematography/Sinematografi

Source: youtube tim2one — YOUTUBE OSCARS 2019

Sinematografi merupakan seni yang dimiliki seseorang untuk mengisahkan/membuat cerita secara visual dalam pembuatan film, sinematografi harus dimiliki olehsorang sinatografer baik pemahaman mengenai cita rasa fotografi maupun teknik dasar dalam fotografi

Sinematografi juga merupakan ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut, sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide dan cerita.

Peralatan yang digunakan dalam Cinematography

  1. Kamera
Source: Google image

Kamera menjadi alat perfilman yang dibutuhkan dalam pembuatan film, entah itu film dokumenter, film pendek, ataupun film layar lebar. Saat ini, sebagian besar kamera bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi dengan kualitas minimal HD dan maksimal beresolusi 4K. pada saat ini banyak yang memanfaatkan kamera DSLR atau Mirrorless untuk mengurangi budget produksi sebuah film, namun ketika akan membuat film atau video dokumenter dengan menggunakan kamar DSLR atau Mirrorless.

2. Lensa

Source: Google image

Salah satu alasan utama mengapa sebagian besar orang yang memilih kamera DSLR atau digital single-lens reflex dan kamera Mirrorless adalah keleluasaan untuk mengganti-ganti lensa. dalam pembuatan video, biasanya tidak cukup hanya dengan satu lensa, biasanya membutuhkan beberapa lensa seperti lensa fix untuk mendapatkan efek bokeh, lensa tele untuk mengambil gambar jarak jauh, dan lain sebagainya.

3. Mic

Source: Google image

Audio adalah aspek pentik yang perlu diperhatikan saat membuat film atau video, mic merupakan alat yang vital karena bisa mengambil trek suara lebih jelas daripada hanya menggunakan microphone bawaan kamera yang kualitasnya rendah. Salah satu sound recorder yang sering digunakan oleh professional ataupun amatir, adalah mic Rode.

4. Lighting

Source: Google image

Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video yang tajam, biasanya lighting yang digunakan dalam videografi adalah berjenis HMI atau Hydrargyrum Medium-arc lodide. namun sayangnya selain mahal, juga tidak praktis. sehingga kini disiasati dengan LED.

5. Gimbal

Ketika diharuskan menggambil objek yang bergerak/berjalan dan menginginkan hasil yang halus, dan tidak shaky, maka gimbal adalah salah satu solusi yang tepat untuk digunakan.

6. Tripod

Source: Google image

Seringkali para videografer pemula tidak membawa tripod saat merekam gambar, hasilnya bisa ditebak, kualitas gambar akan tidak stabil/goyang, tripod sangat memudahkan saat akan merekam gambar dengan cepat dan stabil. dan tripod pun ada tripod khusus video, ada juga tripod khusus fotografi.

Susunan Kru Film Pendek

Source: Google image
  • Produser : Bertanggung jawab pada satu produksi film secara keseluruhan, memimpin menejemen produksi, dari awal hingga akhir, agar sebuah film dapat terselesaikan dengan baik.
  • Line Produser : ‘tangan kanan’ produser untuk urusan teknis, ibaratnya, produser merancang satu produksi secara keseluruhan (plafon budget, timeline, tenaga kerja, dan lain sebagainya), produser pelaksana yang menjalankan rancangan tersebut setiap harinya.
  • Sutradara : Penanggung jawab kreatif utama dalam produksi film, berkontribusi disegala aspek, mulai dari penentuan plot & alur cerita, memilih pemeran, memilih kru-kru utama, menentukan bloking pemeran, pengembangan karakter, memilih lokasi yang dibutuhkan cerita, referensi musik, pergerakan kamera, pilihan shot, dan hal-hal kreatif lainnya. Dengan bantuan kru dari berbagai departemen, sutradara memastikan visinya dapat terlaksana sebaik mungkin.
  • Penulis : bersama sutradara, mengembangkan cerita dari coretan hingga menjadi naskah, ia bertugas memastikan cerita dapat bergerak dengan baik. ia juga mengembangkan karakter-karakter dalam film agar believable dan relatable dengan penonton.
  • Dialogue Editor: bertugas mengedit dialog agar semua terdengar dengan baik
  • DOP/Director of Photography : Penata kamera bertugas sebagai ‘penerjemah’ sutradara dalam level teknis pengambilan gambar, penata kamera biasanya berdiskusi dengan sutradara dan memberi masukan perihal teknis pengambilan gambar, mulai dari jenis kamera, lensa, pendekatan gambar, lighting, dan lain sebagainya.
  • Cameraman/operator kamera: bertugas mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan penata kamera (DOP). namun tidak jarang penata kamera dan operator kamera adalah orang yang sama.
  • Penata Artistik: penata artistik dengan art director merupakan jabatan yang berbeda, production designer adalah perancang tampilan visual film secara keseluruhan, mulai dari warna set, props, pattern, warna pakaian, makeup, dan lain sebagainya. jabatan ini belum banyak dipakai, oleh karena itu kita lebih sering menemukan penata kostum, dan rias bekerja secara terpisah dengan tim artistik.
  • Set Designer: bekerja dibawah komando penata artistik, bertugas merancang set sesuai dengan arahan penata artistik.
  • Penata Kostum: bertugas mendesain pakaian dan memilih kostum sesuai kebutuhan cerita dan karakter
  • Sound mixer: kepala departemen suara, ia bertugas memonitor, mengatur leveling, melakukan mixing, hingga memilih mic yang akan digunakan selama syuting.
  • Sound Designer: Setelah selesai disunting oleh editor dan gambar telah dikunci, maka hasil editing akan diteruskan ke departemen suara. sound designer bertugas melakukan penyelarasan serta menambahkan berbagai elemen kreatif lain agar gambar yang telah disunting dapat lebih berbicara.
  • Makeup artis: bertugas merias pemain sesuai kebutuhan cerita/karakter.
  • Editor: bertugas memilih dan memilah gambar yang sudah diambil di proses syuting, proses editing dilakukan secara kreatif bersama sutradara, biasanya editor membantu beberapa asisten yang bertugas sebelum pemotongan dan penyusunan gambar dimulai.
  • Visual Effect Artist: apabila kebutuhan film membutuhkan visual effect tambahan, maka visual effect artist bertugas membuat visual effect sesuai dengan kebutuhan cerita.

Tahapan Produksi Film

Source: Google Image
  1. Brainstorming/Development
    Tahap pengembangan ide, menentukan jenis cerita, genre, format, penulisan skenario.
  2. Pra Produksi
    Pada tahap ini, setiap langkah yang diambil harus berhati-hati dalam merancang dan merencanakannya, karena pada tahap ini sangat menentukan tahap selanjutnya. semua konsep yang perlu diperdebatkan harus mulai diperdebatkan agar pada saat tahap produksi sudah tinggal eksekusi.
  3. Produksi
    Tahap dimana semua materi yang direncanakan pada dua tahap sebelumnya yang masih mentah untuk direkam baik gambar maupun suara, atau simple nya merupakan tahap syuting.
  4. Pasca Produksi
    Adalah tahap editing, penataan suara, penambahan efek, scoring music, dan colour grading. untuk di tahap ini, bukan cuma seorang editor saja yang berperan, namun sutradara dan produser juga perlu menjaga keutuhan cerita.
  5. Distribusi
    Merupakan tahapan produksi paling akhir, dimana film akan disalurkan untuk penonton, ada beberapa penyaluran film antara lain: bioskop, pemutaran alternatif, festival, dan media digital seperti youtube. pemilihan distribusi ini perlu dipertimbangkan dengan baik, bahkan kalau bisa sebelum filmnya diproduksi, agar film bisa ditempatkan di pasar yang tepat.

Signature

51918217 — Muhammad Ilham Andhika Pramdani
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Desain dan Seni
Universitas Komputer Indonesia

Referensi

https://studioantelope.com/tahap-produksi-film/#:~:text=Film%20sendiri%20dibuat%20dalam%20beberapa,film%20agar%20bertemu%20dengan%20penonton.

--

--